Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cuaca yang Tak Bisa Dikira

 Rasanya langit cukup cerah, panasnya sinar matahari pun terasa menyengat kulit.


"ah, langit masih bersahabat" ujarku dalam hati.


Akhirnya saya pun mulai melangkahkan kaki ke kantor dari beranda kosanku.


Ada beberapa hari dari 5 hari kerja saya selalu makan siang di Kosan, ketika istri lagi di rumah tidak ada jadwal mengajar.


Lagi asik-asik jalan kaki, tiba-tiba terasa tetessan air ke rambut kepala.


Setetes dua tetes masih dianggap mungkin air apa gitu, atau air AC yang terbawa angin.


Sekitar 10 meter mau sampai ke lobi kantor tiba-hujan pun turun dengan derasnya. 


Akhirnya saya pun bergegas mempercepat langkah kaki supaya cepat nyampe.


"untung saja sudah nyampe, coba kalau dari tadi, mungkin sudah basah kuyup" kataku bergumam.

4 comments for "Cuaca yang Tak Bisa Dikira"

  1. Wah, gaya bahasanya agak beda dari biasanya.
    Cuaca di Indonesia mah memang tidak menentu.

    ReplyDelete
  2. Disini juga sama, tadi jalan jalan sama anak cuacanya terang, eh baru jalan jalan lima belas menit sudah gerimis, terpaksa balik lagi.😟

    ReplyDelete